Palestina dan
Suriah, jika disebutkan dua negara itu yang terbayang adalah tangisan pilu anak
– anak dan kaum wanita. Dada serasa sesak, bibir kelu harus mengucapkan
apa?.
Beberapa kali
keranjang tempat mengumpulkan dana sukarela bergulir di permukaan. Sumbangan untuk
Palestina, atau gerakan amal untuk saudara kita di Suriah.
Dan, ketika
postingan beberapa teman yang memuat kebiadaban kaum zionis terhadap kaum
wanita dan anak – anak, air mata ini meleleh.
Tak habis pikir, bagaimana jika
perbuatan sadis itu juga diperbuat kepada anak – anak atau kaum wanita mereka. Apa
mereka akan diam saja?, menangis? Atau angkat senjata.
Ya Rabb, hapus
lelehan air mata anak – anak yang tak berdosa itu dengan kegembiraan dan
gantikan tumpahan darah sanak saudaranya dengan balasan yang setimpal kepada
mereka yang telah menzolimi. Amiin..
Dears, aksi heroik anak – anak Palestina dan
Suriah menggores jantung jika direnungkan. Anak – anak yang hanya bersenjata
batu melawan tentara berhunus senjata lengkap, berbadan tegap dan sadis. Terbayang
kah itu?. Sungguh, rasa sesak kembali menguap di dada.
Laila Khalid
http://kopistengah.blogspot.com/2013/03/laila-khalid-pejuang-revolusioner.html
Perempuan
pertama yang membajak dua pesawat atas aksi protesnya terhadap penjajahan
Israel kepada Palestina, Negerinya. Aksi pertama pada tanggal 29 Agustus 1969
dengan sasaran Boeing 737 maskapai Trans
World Airlines bernomor 840 dari Roma menuju Athena.
Setelah dipaksa
mendarat di Bandar Udara Internasional Damaskus, Pilot beserta seluruh
penumpang diturunkan. Laila dan timnya meledakkan pesawat itu setelah disuruh
terbang kembali.
Pembajakan kedua,
6 September 1970, ia membajak pesawat bernomor 219 rute Amsterdam – New York
milik maskapai Israel. Namun, naas Laila dapat diringkus dengan dua granat di
tangannya.
Atas keberaniannya
itu Lina Mkboul sutradara asal Swedia mendokumenterkan kisahnya. Film itu berjudul
Liela Khaled The Hijacker.
Aheed Tamimi
sumber : nl.wikipedia.org
Icon Perlawanan
anak Palestina terhadap Israel. Gadis berusia 16 tahun berambut keriting pirang
ini sempat menjadi viral di media sosial. Aksi beraninya yang menampar wajah
dua tentara Israel di Tepi Barat pertengahan Desember 2017 lalu membuat Israel
murka.
Ahed Tamimi
ditangkap lalu diganjar 10 tahun penjara. Keberanian Ahed Tamimi melawan
ketidak adilan menjadi perhatian dunia. Dia diberi penghargaan Handala Courage
Award dari Turki.
Tapi, bukan
penghargaan yang diminta anak – anak Palestina namun, kemerdekaan hakiki, perdamaian
dan kelayakan hidup.
Razan
al-Najjar
http://batam.tribunnews.com/2018/06/03/foto-foto-menyayat-hati-si-cantik-razan-al-najjar-tenaga-medis-palestina-yang-tewas-ditembak-israel?page=2
Perawat cantik
berusia 21 tahun, mati ditembak tentara Israel 1 Juni 2018 yang lari menolong
korban terluka di jalur Gaza. Razan menjadi korban kekerasan berdarah di
perbatasan Gaza – Israel. Ratusan orang membutuhkan perawatan akibat luka
tertembak atau pun kekerasan lainnya.
Palestine
Medical Relief Society (PMRS) mengutuk penembakan itu. PBB melalui Koordinasi
Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengaku “sangat prihatin” dengan kejadian itu.
Sementara berdalih,
memproses pelaku penembakan, Israel mem – framing sosok Razan seolah – olah bagian
dari kelompok pemberontak Hamas. Framming lewat video itu memotong dan
memanipulasi kalimat lengkap Razan yang pernah diunngah di media sosial. Sungguh
sangat keji.
Malak al –
Khatib
https://www.google.co.id/search?q=malak+al-khatib&safe=strict&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=2ahUKEwj7iobrwcfdAhUHv48KHZUgD64QsAR6BAgAEAE&biw=1366&bih=631#imgrc=PVWbi-PsvID4sM:
Gadis Palestin
yang berusia 14 tahun berstatus pelajar. Ditangkap dan dipenjara karena berani
menyerang serdadu tentara zionis.
Malak dituduh
memcoba menusuk seorang tentar Israel. Benarkah seorang anak bisa melakukan itu
apalagi terhadap prajurit bersenjata lengkap?. Sungguh hal yang mengada – ada. Gadis
remaja itu divonis dua bulan penjara.
Pelajar putri
pemberani itu menjadi simbol kemarahan rakyat Palestina. Sosoknya mengilhami
mereka untuk melakukan perlawanan terhadap kekejaman tentara Israel.
Dears, dari
peristiwa pilu penindasan dan kekejaman terhadap anak – anak dan wanita di
daerah konflik tersebut, rasanya wajib menyelipkan do’a untuk mereka kalau
tidak bisa ikut berperan dalam membantu berupa moril dan spirutuil.
Mungkin masih
banyak anak – anak Palestin dan Suriah lain yang lebih patriotik dan syahid. Namun
belum terulas dan terungkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih, silahkan pesan atau komentar