Menulis bisa diibaratkan sebagai pendakian gunung. Sebuah perjalanan yang akan melalui jalan setapak, jalan berbatu, licin, naik turun, menyeberangi sungai, hingga akhirnya mencapai tujuan.
Sebuah tulisan akan dirasakan manfaatnya jika dibaca banyak orang. Begitu pula jika tulisan kita bisa menginspirasi dan memotivasi orang lain. Wadah yang menampung tulisan kita bisa kita ikuti dengan masuk dalam komunitas-komunitas penulis yang memiliki member sebagai motivator ketika macetnya ide menulis. Dengan membuka diri, mau dikritik atau diberi saran merupakan sedekah ilmu bagi kemilau tulisan kita di masa yang akan datang
Tak jarang komunitas-komunitas yang diikuti membuat challenge yang berguna bagi si penulis sendiri kalau dilihat dari blog pribadi.
Bagi saya sendiri mengkuti 12 days blog challenge yang didakan Indscript Writing Group merupakan tantangan yang dibilang mudah namun sulit. Ketika ide sedang nyaman di kepala, dalam hitungan menit draft 3000-4000 kata bisa diselesaikan dengan mudah. Namun sebaliknya, ketika ide benar-benar raib, duduk di depan laptop selama dua sampai tiga jam-an tak menghasilkan apa-apa.
Bisa Diuraikan Satu-Satu Alasan Saya Mengikuti 12 Days Blog Challenge ini :
1. Mau Tidak Mau Blog Kembali Diintip
Saya candu menulis di Blog dari tahun 2017 lalu, cuman tidak konsisten. Kadang-kadang blog saya seperti rumah kosong tanpa ada orang, berdebu dan ada jaring laba-labanya. Mengikuti Challenge ini, mau tidak amau setiap hari blog harus kita kunjungi. Dibersihkan dari debu, dan direnovasi. Bisa dengan mengganti templatenya, profil, menu dan lainnya.
2. Menaikkan grafik kunjungan
Walau tidak signifikan, namun lumayanlah ada yang mau berkunjung ke blog kita. Langkah awal untuk lebih disiplin menulis setiap hari. Kadang-kadang dengan melihat perubahan grafik yang seperti detak jantung itu membuat kita merasa senang dan termotivasi untuk lebih dan lebih. Hampir sama seperti kita main game. Tantangan demi tantangan harus dilalui untuk mendapatkan point yang diinginkan.
3. Belajar Dari Peserta Lain
Iya dong, belajar untuk perbaikan-perbaikan dari banyaknya kekurangn bisa diam-diam diintip lewat tulisan-tulisan teman-teman yang lain. Format penulisannya, metode dan gaya bahasanya. Sungguh ilmu gratis yang bisa kita salin. Bukan copy paste tulisan, ya! haramkan itu jika ingin menjadi penulis terkenal dan profesional.
4. Belajar EYD dan PEUEBI
Ini kudu bin harus ya!. Kematangan kita menulis tidak hanya dari lancarnya kita menuangkan ide-ide briliant dalam bentuk tulisan, kita juga dituntut menjadi penulis yang pintar, sesuai aturan, tidak melanggar tatakrama penulisan dan harus kenal dengan EYD dan PEUEBI.
Hellow! zaman gini, Penulis atau author tak belajar EYD dan PEUEBI? giman ceritanya! ibarat makan, EYD nasi PEUEBI sambalnya. Google adalah tempat bertanya yang tepat. Ketika saya menulis dan merasa ragu pada penempatan kata, kalimat, tanda baca, Google Mbah dokternya. Dipahami dan diterapkan. Ini jurus jitu untuk memantapkan diri kita menjadi Penulis yang tidak abal-abal.
5. Ajang Silaturahmi Secara Online
Dengan mentor, walaupun belum pernah bertatap muka, berjabat tangan rasanya seperti guru, pendamping yang memberikan solusi kegerahan dalam penemuan ide menulis, terima kasih Mba Dinar. Begitu juga dengan teman-teman lain. meninggalkan jejak like, sanjungan, pertanyaaan di kolom komentar secara tidak langsung memupuk ajang silaturahmi sesama penulis.
Nah, 5 alasan mengikuti 12 Days Blog Challenge ini saya rasa telah mewakili alasan-alasan yang tidak tertuliskan di blog ini. Masih ada lagi seperti menghasilkan pendapatan karena saya sudah beralih ke domain. com. Bisa dilihat di pembayaran. Sekali klik bisa dihargai sekian karena sudah pemasangan iklan oleh adsense.
Wajarlah ya kita senang walaupun tidak banyak namun Alhamdulillah sudah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan mendapatkan pundi-pundi uang pula.